Penggunaan Internet dalam memasarkan produk terbukti makin tinggi jika dilihat dari pertumbuhan bisnis online shop sekarang ini. Meskipun Internet baru menyumbang kurang lebih 25% ‘buyer’ dari seluruh pasar komoditi, namun opini di dunia maya adalah takaran penting bagi setiap ‘brand’.
Brand Coca-Cola mengaku berkomitmen untuk menghabiskan tidak kurang dari 3 Milyar dollar per tahun untuk advertising. Menurut beberapa ahli, industri seperti coca-cola biasanya menghabiskan kurang lebih 5-10% untuk online advertising yang berarti 150 hingga 300 Juta dollar per tahun.
Courtesy of pixabay.com
Di Amerika Serikat sendiri, pengeluaran Iklan Digital menyentuh angka 60 Milyar dollar tahun 2015 kemarin. Hal yang membuat industri retail mulai memikirkan untuk menyasar pasar online terutama mobile.
Maka, brand pada era sekarang sudah sangat serius dalam mengatur strategi marketing mereka secara online, baik itu bisnis besar maupun online shop rumahan.
Saat Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) diwawancarai Tempo tahun 2013, mereka menyebutkan ada 4 jenis produk yang paling banyak dibeli lewat online.
Pertama adalah produk fashion, baik itu perempuan maupun laki-laki. Kedua, ditempati oleh produk kecantikan dan perawatan.
Pada posisi keempat ternyata ditempati oleh produk sehari-hari mulai dari sabun, bumbu dapur dan alat pembersih.
Posisi keempat, baru alat teknologi dan komunikasi bertengger disini. Diprediksi kecil karena nilainya yang besar, disini kepercayaan pembeli yang jadi problema.
BACA JUGA: Ini Kiat Memulai Bisnis Online bagi Pemula
Produk Apa Saja yang Bisa Anda Jual lewat Online Shop?
Courtesy of pixabay.com
Pada umumnya setiap produk atau jasa bisa anda jual di internet, seperti bisnis konvensional saja, tapi bedanya disini menggunakan media internet.
Tapi tetap ada batasan produk yang dapat dijual disana, biasanya sifat-sifatnya adalah sebagai berikut:
– Tahan lama & tahan banting
Karena produk yang dijual di internet akan melalui jasa pengiriman, maka produk haruslah tahan lama & tahan banting atau tidak mudah rusak. Hal ini perlu diingat demi kenyamanan konsumen, agar barang yang diterima sesuai dengan display foto yang anda tampilkan di online shop anda.
– Jika makanan, pilih yang tanggal kadaluarsanya lama
Namun terkadang ada juga orang-orang yang menjual produk makanan. Jika anda ingin mengikuti seperti ini, jual-lah makanan yang tidak cepat kadaluarsa seperti keripik, abon, frozen food atau sekalian kerupuk mentah yang masih perlu digoreng.
Melihat 2 syarat di atas, maka jenis makanan ‘langsung-santap’ seperti: nasi goreng, bakso, gorengan, mie ayam, dll sangatlah tidak cocok dijadikan bisnis online shop anda.
Lalu apa saja pilihan produk yang bisa dijual oleh anda? Saya membaginya menjadi 2 bagian besar yang umum.
1. Menjual Produk Sendiri
Disini anda sudah memiliki produk yang siap dijual secara online yang memenuhi 2 syarat diatas. Macam jenis produknya bisa apa saja, mulai dari makanan produksi pribadi, hingga produk garmen yang dijahit sendiri.
Semuanya diproduksi oleh diri sendiri atau tim bisnis anda, boleh itu orang tua yang membuatkan kue rumahan untuk dijual, teman yang bisa mendesign kaos, hingga service (jasa) berupa konsultan, design, dan sebagainya.
Pekerjaan yang harus dilakukan seorang produsen selain memproduksi produk yang berkualitas, adalah memasarkannya. Saya bahas lengkap di artikel ini.
Barangnya milik anda sendiri, tapi bukan barang orang lain yang anda jual sendiri.
Kalau itu ada di nomor kedua, yaitu..
2. Menjual Produk Orang Lain
Jenis produk kedua ini lebih ringkas daripada yang pertama, yaitu mengambil produk dari produsen lain dan menjualkannya kembali secara online.
Ini yang sering disebut dengan reseller atau dropshipper.
Anda cukup mencari supplier yang sudah memiliki produk dan butuh dipasarkan, lalu buatlah kesepakatan harga lalu anda bisa jual kembali dengan margin yang telah anda tentukan.
Orang sering menyebut ini sebagai bisnis online yang tidak memerlukan modal besar, saya bahas di beberapa tulisan saya sebelumnya yang berfokus pada CPA, Affiliate & Dropship.
Perlu diingat, sebagai penjual kembali—baik itu reseller atau dropshipper—, konsumen yang membeli lewat anda mengetahui bahwa itu produk anda. Maka periksa dan ketahui dengan baik produk yang anda jual, sehingga ketika ada komplain anda bisa bertanggung jawab dengan baik.
BACA JUGA: Strategi Bisnis Ritel: Tips agar Produk jadi Rebutan!
Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online Shop? Ada 3 Langkah Utamanya
Setelah mengetahui produk apa saja yang bisa anda jual, sekarang kita pelajari proses dan langkah-langkah bisnis online shop.
1. Riset Produk
Courtesy of pexels.com
Dalam memasarkan sebuah barang atau jasa, anda tidak bisa hanya berasumsi bahwa produk anda akan banyak dibeli konsumen, atau jasa anda banyak dipakai klien, ada riset yang perlu dilakukan agar bisnis anda berkelangsungan nantinya.
Cara riset dibagi dua jenis; Product Base dan Market Base
a. Product Base
Product Base dilakukan secara ‘product centered’, yaitu melihat sisi kelebihan produk kita, value dan benefit-nya, serta fitur-fitur yang dimiliki.
Riset seperti ini sudah mulai ditinggalkan, karena menihilkan peran pasar atau ‘Market’ di dalamnya.
Tapi menurut saya ini masih bisa dan ternyata juga sering diterapkan oleh pelaku bisnis online shop kebanyakan, namun dirubah prosesnya.
Sekarang, riset Product Base dilakukan dengan melihat produk apa saja yang dijual kompetitor dan laris. Amati, tiru dan kemudian modifikasi agar tidak terjadi plagiarisme.
Dan cara ini bukan dilakukan oleh pelaku bisnis online shop atau UKM kecil saja, banyak perusahaan besar bahkan International Company yang juga melakukannya.
Lihat saja produsen Smartphone yang saling tiru-meniru, atau industri mobil yang juga saling tiru-meniru jenis mobil.
Kelemahannya, riset produk seperti ini menyebabkan nihilnya inovasi & invensi. Karena produk di pasaran akan cenderung sama satu sama lainnya.
b. Market Base
Sedangkan Market Base dilakukan secara kebalikannya, ‘market centeres’. Ia tidak melihat produk kompetitiro yang laris, namun melihat kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi atasnya.
Ini yang mulai digembar-gemborkan para pebisnis dunia.
Walaupun masih banyak ‘misleading’ yang menyebutkan bahwa riset pasar adalah dengan mengetahui produk apa yang laris dipasaran.
Menurut saya ini mah masih ‘product centered’.
‘Market centered’ menurut saya adalah menemukan permasalahan yang sudah ada di masyarakat, yang dimana belum ada solusi untuk memecahkannya.
Ini baru ‘market centered’, contoh yang sudah ada antara lain: Kickstarter, Alibaba, BukaLapak, Gojek, TaskRabbit, i-Grow, e-Fishery, dan lain-lain.
Mereka semua menemukan cara yang belum ada, untuk memecahkan masalah di masyarakat yang sudah ada.
Masalahnya sudah ada dari dulu, solusinya belum ada. Dengan cara riset ini akan bermunculan inovasi & invensi bisnis yang kadang tujuannya hanya membantu orang lain memecahkan masalah.
Bermacam cara riset dapat dilakukan di era internet kini, ada 5 cara riset ide bisnis lewat media internet yang saya bahas lengkap disini.
2. Buat Channel Pemasaran
Courtesy of pexels.com
Setelah produk ditentukan lewat riset di atas, maka anda perlu membuat channel pemasaran. Channel ini akan memberikan ‘traffic’ kepada bisnis anda, dan berujung pada konversi penjualan produk.
Ada channel marketing populer yang mudah untuk anda pemula:
– Social Media (twitter, facebook, instagram, dll)
– Website, Blogging dan Toko Online
– Marketplace (tokopedia, BukaLapak, Olx, dll)
– Aplikasi Messengger
Untuk yang lebih advance, ada beberapa diantaranya:
– Social Media Advertising (twitter ads, facebook ads & instagram ads, dll)
– Google AdWords & Display Network
– E-mail Marketing lewat list building
– Retargetting pixel
Pada kesempatan kali ini, saya akan bahas pada level basic (pemula) terlebih daulu secara singkat, sedangkan untuk level advance akan dibahas lain kali.
a. Social Media
Buka twitter.com, lakukan Sign Up seperti mendaftar social-media pada umumnya. Tentukan nama akun twitter dan ingat! Karena nama itu akan menjadi syarat untuk login kedepannya (meskipun sekarang bisa memakai e-mail atau no. telpon, username menurut saya tetap lebih mudah).
Design header twitter anda dengan ukuran 1500 x 500 pixel, dan avatar twitter dengan ukuran 400 x 400 pixel. Isi juga ‘Bio’ anda dengan deskripsi yang menjelaskan diri dan profesi anda, sertakan juga link yang mengarah kepada profil anda (website, atau portofolio).
Buka facebook.com, lakukan Sign Up seperti mendaftar social-media pada umumnya. Tentukan nama profil atau page, lalu lakukan custom username agar link profil atau page anda mudah ditemukan.
Design header facebook profil atau page anda dengan ukuran 828 x 315 pixel, dan profile picture facebook dengan ukuran 180 x 180 pixel.
Isi juga pada kolom ‘About Me’ anda dengan deskripsi yang menjelaskan diri dan profesi anda, sertakan juga link yang mengarah kepada profil anda (website, atau portofolio).
Buka instagram.com, lakukan Sign Up seperti mendaftar social-media pada umumnya. Tentukan nama akun instagram dan ingat! Karena nama itu akan menjadi syarat untuk login seperti twitter.
Design avatar instagram dengan ukuran 110 x 110 pixel. Isi juga ‘Bio’ anda dengan deskripsi yang menjelaskan diri dan profesi anda, sertakan juga link yang mengarah kepada profil anda (website, atau portofolio).
b. Website, Blogging dan Toko Online
Channel kedua ini sudah sangat populer sekarang untuk bisnis online shop. Walau penyebutannya berbeda, sebenarnya ‘barangnya’ hanya satu yaitu website, hanya tujuannya saja yang berbeda.
Ada banyak platform membuat website, yaitu: HTML, Joomla, Drupal, namun yang paling banyak dipakai adalah WordPress.
Sementara saya baru mengetahui cara membuat website dengan wordpress, maka saya akan jelaskan singkat langkah-langkahnya.
Tapi sebelumnya, anda bisa mengetahui apa saja elemen-elemen website dengan wordpress disini.
– Blogging
Cukup dengan membuat website dengan wordpress hingga selesai: Pilih domain, Pilih hosting, Install WordPress, Pilih Tema, dan anda sudah bisa nge-Blog dengan posting secara berkala sesuai tema yang anda pilih.
Buatlah ‘Page’ yang antara lain: Tentang Anda, Kontak Anda, Homepage
itu saja cukup jika hanya sekedar nge-Blog.
– Toko Online
Install website seperti biasa, setelah selesai anda perlu mengintall plugin ‘WooCommerce‘.
Dengan plugin ini anda dapat membuat sebuah Page yang memiliki tombol beli/ ‘add to cart’. Disana anda bisa memajang produk-produk jualan anda, contohnya bisa dilihat di website khusus produk kami ini, http://produk.plaza-bisnis.com.
Dengan adanya plugin ini, maka pembeli akan diarahkan ke halaman proses pembelian yaitu Cart & Checkout.
Pembeli akan dimintai data-data pengiriman, setelah selesai makan invoice akan dikirimkan ke e-mail pembeli.
Dahsyatnya, plugin ini Gratis! Dan itu semua cukup untuk men-setting website yang tujuannya untuk bisnis Online Shop anda.
c. Marketplace
Lakukan Sign Up di masing-masing marketplace seperti biasa, masukkan kata kunci yang sering dicari oleh pengunjung marketplace tersebut pada nama toko anda.
Namun lebih baik masukkan kata kunci tersebut pada deskripsi toko anda, sehingga nama toko bisa berupa Brand Toko anda.
d. Aplikasi Messenger
Sekarang ini, lewat HP anda sudah bisa berbisnis online. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan aplikasi messenger populer seperti BBM, LINE@ dan WhatsApp.
Kumpulkan list teman-teman yang sekiranya tertarik dengan produk anda, lakukan Blast pertama dengan memperkenalkan diri dan produk yang anda miliki. Lalu tanyakanlah, apalah bersedia dimasukkan ke list jika selanjutnya ada promo produk anda.
Bagi list teman anda menjadi dua, yang sudah kenal dekat dan sering komunikasi, dengan yang pernah atau hanya kenal sekedarnya.
Buat kalimat yang ‘friendly’ untuk teman dekat agar tidak terlihat seperti ‘Broadcast’, contohnya seperti ini:
“Assalamu’alaikum [Nama], saya sekarang jualan [Produk Anda] nih. Ngambil dari supplier deket rumah/ bikin sendiri di rumah bareng [Partner Anda]. Produknya udah saya coba dulu dan oke banget, makanya tak coba rekomendasiin sekalian jual ke temen-temen deket dulu.
Karena belum launching dan baru test pasar, saya kasih Promo 50% khusus buat kamu. Minat nggak Bro/Sis?”
Template diatas bisa dicoba untuk produk fisik, untuk jasa silahkan modifikasi sendiri ya 🙂
Untuk teman yang pernah kenal dan kurang dekat, bisa agar formal:
“Assalamu’alaikum Mas/mbak [Nama], saya [Nama Anda] yang pernah kenalan sama Mas di [Sebutkan Nama Tempat]. Apa kabarnya?”
Tunggu responnya sebentar. Jika tidak dibalas tinggalkan, jika dibalas lanjut follow-up degan begini:
“Saya sekarang jualan [Produk Anda], hasil pilihan tangan sendiri/ buatan sendiri jadi kualitasnya saya jamin. Kepikiran mas/mbak kayaknya bakal suka sama produk saya ini.
Karena belum launching dan baru via japri aja, ada Promo 50% buat mas/mbak. Apa tertarik? Dan bersediakan saya masukkan list untuk promo-promo berikutnya?”
3. Optimasi Channel-channel Pemasaran Tersebut
Courtesy of pixabay.com
Setelah selesai membuat beberapa channel pemasaran untuk bisnis online shop, anda perlu melakukan optimasi channel-channel tersebut.
Ibaratnya seperti toko offline (konvensional), alat-alat promosi seperti brosur, pamflet, dan lainnya harus di ‘optimasi’ dengan menyebarkannya ke spot-spot ramai orang agar iklan bisnis anda dapat dilihat.
Begitu juga dengan channel-channel pemasaran kita, social-media & website.
Social Media
Lakukan optimasi pada Facebook, twitter & instagram bisnis anda. Gunakan metrik-metrik dibawah dalam optimasi akun bisnis online anda.
a. Followers & Likers: Tingkatkan followers dan likers akun social-media anda, dengan meningkatnya follower maka bisnis anda akan dilihat kredibel. Hindari pembelian follower, karena selain menipu hal itu tidak berdampak pada bisnis anda nanti, rugi!
b. Engagement: Setelah mendapatkan follower yang cukup, bangun engagement degan fans. Gunakan konten yang mengundang komentar, like & share,retweet dan love. Foto dan Video adalah konten yang paling tinggi engagement-nya, terlebih jika ditambah dengan storytelling yang apik.
Website
Optimasi pada website dapat dilakukan dengan SEO. SEO pun terbagi dua, ada On Page dan ada pula Off Page atau Link Building. Materi ini akan sangat panjang jika dibahas lebih detail, lagi-lagi saya harus mempending materi SEO ini. 🙁
Tapi singkatnya, On Page adalah optimasi dengan memasukkan elemen-elemen ‘keyword’ atau ‘kata kunci’ yang ramai dicari orang lewat Google ke dalam artikel anda.
Off page adalah membangun link dari website orang lain menuju website anda. Sehingga dimata Google, website anda dianggap memiliki informasi yang berharga.
Dengan kombinasi keduanya, maka website anda akan tinggi peringkatnya di Google atau Search Engine lainnya.
BACA JUGA: Begini Cara Mengatur Target Omset Bisnis Online Anda!
Review Proses
Tadi dari awal kita sudah membahas mulai dari mencari produk yang potensial hingga mengoptimasi channel marketing.
Akan saya bantu untuk mer-review langkah-langkah diatas.
1. Riset produk anda dengan 2 cara: Product Base atau Market Base
2. Buat channel-channel marketing, mulai dari social-media, website hingga aplikasi messenger
3. Optimasi channel-channel tersebut hingga terbangun ikatan dengan target konsumen
Jika ketiga langkah diatas dilakukan, maka saya yakin bisnis online shop anda beserta channel marketingnya sudah selesai dibangun.
Sekarang, step terakhir dari saya, jika anda sudah selesai membaca artikel ini tinggalkan komentar dibawah apa kendala anda dalam membangun bisnis online shop?
Serta jika artikel ini menurut anda bergizi, maka wajib anda untuk men-Share-nya ke social-media anda agar ini bisa dibaca banyak orang. 😀
SEBARKAN KE TEMAN-TEMANMU & BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI! 🙂