Melakukan penjualan secara online memerlukan kecerdasan lebih daripada penjualan offline. Bagaimana kesimpulan tersebut bisa saya ambil?
Dalam penjualan offline, seorang penjualan biasanya pertama-tama menentukan tempat penjualan mereka di tempat ramaikah atau ingin membuka tempat baru yang tanpa persaingan.
Setelah mendapatkannya, penjual cukup berdiri saja disitu menunggu pembeli. Istilahnya ‘nunggu bola’ tanpa perlu ‘menjemput’ calon konsumen kemana-mana. Calon konsumen pun jika ingin beli cukup mendatangi dan terjadi transaksi.
Sesederhana itu, berbeda jika jual-beli dilakukan secara online. Calon konsumen perlu mengetahui banyak detail tentang barang yang akan mereka beli.
Mulai dari bentuk visualnya, kondisinya, fitur-fiturnya, ukurannya, warnanya, jika berupa makanan perlu ada review rasa, begitu juga dengan hotel, dll.
Itu pun baru sekedar menentukan ketertarikan saja, belum lagi apakah penjual dapat dipercaya atau tidak, persaingan harga yang mana kini konsumen makin mudah membandingkan harga barang antara online–shop atau marketplace satu dengan lainnya.
Semua ‘layering’ yang menghalangi calon pembeli hingga terjadinya transaksi tersebut perlu diatasi dengan beberapa cara. Dengan begitu konversi penjualan akan meningkat daripada biasanya.
Artinya, jika pada awalnya dari 10 calon pembeli yang melihat terjadi 5 pembelian, maka kita akan tingkatkan menjadi 7-8 pembeli.
BACA JUGA: Strategi Pemasaran Produk Menggunakan Personal Branding
Tingkatkan Konversi Anda dengan Sedikit Tambahan Kecil
![[img.2] Tambahan Kecil](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2017/09/img.2-Tambahan-Kecil.jpg)
Beberapa diantaranya adalah berikut ini.
1. Tingkatkan Konversi dengan Video Explainer/ Sales Video
Sudah jadi informasi umum, bahwa kini video merajai internet sebagai konten yang paling banyak diminati pengguna internet. Maka tak salah jika Video pun dapat meningkatkan minat calon pembeli untuk mengetahui produk Anda lebih jauh.
Dengan deskripsi memang produk bisa dijelaskan dengan baik, namun dengan Video, kepercayaan calon pembeli akan muncul serta calon pembeli lebih bisa menangkap manfaat produk Anda untuk kehidupan mereka.
Dengan Video Anda dapat:
- Menjelaskan manfaat produk
- Menjelaskan fitur-fitur produk
- Menjelaskan kelebihan produk dibanding yang lain
- Memperlihatkan produk secara real dan visual yang jujur (tanpa edit)
Video pun bermacam jenisnya, dan harus disesuaikan dengan produk yang kita jual.
Jika produk anda berada di pasar mesin dan industrial, maka anda mungkin memikirkan untuk membuat Sales Video yang serius dengan menampilkan para profesional dibidangnya.
Sebaliknya, jika produk anda berada di pasar remaja dan anak muda, maka Sales Video anda haruslah terlihat ceria, penuh warna bahkan ter-animasi (animated). Begitu pula untuk pasar teknologi, retail, dan lain sebagainya.
Untuk membuat Sales Video, anda bisa melakukannya dengan memesan jasa Video Creator, cari di Fiverr.com atau Freelancer.co.id, hingga membuatnya sendiri.
Cara paling mudah adalah dengan menggunakan Power Point. Saya pribadi, menggunakannya untuk membuat video Plaza Bisnis dengan bantuan Levidio Storyboard dari as ILham Zulkarnain.
2. Buat Page khusus Produk Unggulan Anda
Pernah kan datang ke warung kelontong? Bagaimana saat anda melihatnya?
Apakah ada ketertarikan yang sangat saat melihat etalase produk yang ditampilkan? Atau anda hanya beli sekedar keperluan saja?
Berbeda dengan berbelanja di Mall atau minimal Mini–Market di sisi-sisi jalan. Mereka selalu menampilkan 1 produk unggulan pada papan iklan mereka, baik itu minuman segar ‘Slurpee’, atau pakaian unggulan mereka di depan toko mereka, tas ‘Versace’ bertabur berlian, dan lain sebagainya.
Itu semua bermaksud untuk menarik mata calon pembeli mereka, dengan menampilkan produk unggulan dan terbaik mereka.
Inilah yang bisa anda tiru pada strategi penjualan online, yaitu berupa landing page yang menampilkan produk unggulan anda.
Strategi ini digunakan bahkan oleh Gmail.com, coba buka halaman utamanya yang berupa landing page. Begitu juga dengan Nike.com, meski produknya banyak dan berkisar pada produk sport, pada halaman utamanya ia tetap ‘stick’ pada produk unggulannya, sepatu.
![[img.3] Gmail Landing Page](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2017/09/Gmail-Landing-Page-341x1024.png)
![[img.3] Gmail Landing Page](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2017/09/Gmail-Landing-Page-341x1024.png)
Secara tidak langsung, hal ini membuat kemungkinan mereka membeli menjadi makin besar, yaitu 50%.
Untuk membuat landing page yang Profesional, anda bisa menggunakan tool lokal ataupun internasional. Ada leadpages.net, clickfunnels.com, instabuilder.com hingga Blankpager Tool buatan marketer lokal.
BACA JUGA: Pentingnya Landing Page: Membuat Pembeli Fokus & Tertarik Membeli
3. Samakan ‘Ad Copy’ pada Iklan Social-Media dengan Headline Sales Page
Pada iklan di social-media, selain gambar yang catchy dan Pro pasti kita menyertakan ‘Ad Copy’ atau kata-kata promosi untuk menarik calon pembeli kita. Meski sudah banyak yang pintar mengarang kata-kata promosi, namun mereka melupakan satu hal penting.
Harus ada ‘Match’ atau kesamaan antara ‘Ad Copy’ yang kita tuliskan pada social-media dengan ‘Headline’ pada landing page yang kita tujukan.
Hal ini dibuktikan oleh studi kasus yang dilakukan oleh Brad Smith dari Moz, bahwa adanya kesamaan ‘pesan’ antara iklan dan deskripsi di halaman produk dapat meningkatkan rate konversi hingga 212,74%.
Menyamakan pesan tersebut bisa dilakukan dengan 3 proses yang sederhana, namun merupakan gambaran besar proses “Message Match”:
- Menemukan siapa calon pembeli Anda
- Apa yang mereka inginkan
- Bagaimana mereka menginginkannya
Mengapa ini bisa terjadi?
Sejatinya, calon pembeli yang menemukan iklan anda pasti berharap ketika mengklik iklan tersebut, mereka akan menemukan apa yang mereka mau pada iklan sebelumnya.
Jika mereka menuju halaman yang tidak dirasa ‘match’ dengan iklan yang mereka klik, mereka akan segera tahu dan merasa tertipu. Dengan begini maka produk atau brand anda akan mendapatkan preseden buruk di mata mereka.
Berbeda ketika ada kesamaan ‘pesan’ antara iklan dan halaman web yang dituju. Ekspektasi mereka akan terpuaskan, jika dirasa cocok dan bisa menjadi solusi permasalahannya, aksi selanjutnya mereka akan membeli produk tersebut.
Disinilah letak dampak “Message-Match” terhadap konversi penjualan anda.
4. Personality yang dikenal Baik oleh Calon Pembeli
Pada salah satu episode Radio Kajian Bisnis Online yang pernah digawangi oleh mas Fikry Fatullah, ada bintang tamu spesial disana.
Ia adalah seorang anak muda yang kini baru berumur 22 tahun, namun sudah sukses mengembangkan bisnisnya dengan strategi online. Namanya adalah Rico Huang.
Disini mas Fikry mewawancarai Rico tentang cara-cara ia bisa sukses membangun bisnis. Uniknya, salah satu tips dari Rico secara spontan disebutkan bahwa untuk bisa membangun pembeli yang loyal, adalah dengan menjadi seorang penjual yang baik dan disukai pembeli.
Dampaknya, Rico Huang berhasil mengumpulkan 30,000 list e-mail hanya dalam kurun waktu 7 hari saja! Baca selengkapnya disini.
Maka dengan itu, jadilah penjual yang menyenangkan bagi calon pembeli. Caranya? Dengan niat membantu mereka, bukan hanya ingin ‘menjuali’ mereka saja. 😀
Kesimpulan
Meningkatnya konversi sebenarnya bisa dilakukan dengan banyak cara, 4 poin di atas hanyalah beberapa diantaranya.
Tapi pada intinya, anda harus mengetahui sifat dan karakter target konsumen anda. Maka dengan itu, andalah sebenarnya yang lebih paham cara mengangkat konversi penjualan Anda. 😉 (Raf)