HomeStrategy

Bisnis Plan yang Baik dapat Menarik Pemodal ke Bisnis Anda. Simak Langkah Membuatnya Disini!

Bisnis Plan yang Baik dapat Menarik Pemodal ke Bisnis Anda. Simak Langkah Membuatnya Disini!
Like Tweet Pin it Share Share Email

Bisnis plan yang dikenal dalam dunia bisnis adalah sebuah awal perencanaan terkait Bisnis yang akan dibangun, yang menyertakan data-data bisnis hingga analisanya di masa depan. Biasanya bisnis plan dibuat untuk dapat diperlihatkan kepada calon-calon investor & pemodal, bertujuan agar mereka dapat men-support Bisnis anda hingga berkembang ke depannya.

Tapi sebenarnya, bisnis plan tidak selalu bertujuan untuk mencari dana atau modal untuk Bisnis kita. Bisnis plan sederhananya adalah produk berupa perencanaan yang dihasilkan dari analisa potensi Bisnis dari founder atau tim. Meski bisnis anda dirasa tidak atau belum membutuhkan modal, tapi bisnis plan ini masih penting.

Mengapa?

Karena dengan adanya bisnis plan anda sebagai pemilik Bisnis bisa mengetahui kemana tujuan Bisnis harus diarahkan, flow bagaimana Bisnis bisa profit nantinya, dan analisa SWOT bisnis kita sendiri.

Bagaimana bentuk Bisnis Plan itu Sebenarnya?

[img.2] perlunya-bisnis-plan
Courtsey of Pixabay.com
Dalam bentuk fisik, bisnis plan berbentuk seperti sebuah print-out yang berisikan data-data dan analisa Bisnis terhadap jenis bisnis yang akan kita laksanakan.

Namun berkembangnya teknologi, makin sekarang proposal bisnis plan tidak hanya berbentuk print-out saja. Ada yang memiliki bentuk tertentu, bisa ‘dimainkan’, hingga yang tidak menggunakan kertas lagi.

Cara Menyusun Bisnis Plan yang Baik

Pada bisnis plan yang baik, si pemilik Bisnis harus bisa memberikan insight baru kepada calon investor ataupun tim sendiri. Ia dapat menjabarkan bagaimana 5 – 10 tahun ke depan bisnis yang akan dijalani nanti, lewat potensi-potensi yang dilihat pada masa sekarang lewat berita, kebiasaan pasar (market behaviour) dan lainnya.

Tapi pada dasarnya, Bisnis Plan yang baik memiliki 3 unsur peting ini. Diantaranya adalah:

  1. Data lengkap Perusahaan dan Team yang mengerjakan
  2. Proyeksi Revenue (‘Cash’ maupun tidak) bisnis ke depannya
  3. Pasal-pasal antar Pemodal dan Pelaksana bisnis.

Mengapa harus ada minimal 3 poin tersebut? Karena dalam bisnis plan, 3 hal itulah yang sering menjadi konflik hubungan antara owner dan partner. Dan tanpa aturan yang jelas, maka akan ada saling ‘klaim’ meski belum tentu mereka benar.

Beberapa Poin yang perlu Dimasukkan dalam Bisnis plan Anda

Setelah mengetahui poin terpenting yang harus ada pada sebuah bisnis plan, saya akan jabarkan beberapa poin yang lebih detail lagi. Poin-poin ini berguna untuk menjabarka lebih detail lagi bisnis yang akan anda lakukan kepada calon pemodal atau investor anda.

1. Ringkasan Eksekutif

Berisikan penjelasan yang ringkas mengenai apa tujuan bisnis Anda didirikan. Merupakan point of view dari orang-orang atau jajaran yang akan menjadi eksekutif di bisnis anda, tentu termasuk Anda sendiri.

Menceritakan latar-belakang, alasan mengapa memilih bisnis ini, apa garis besar konsep yang nanti diusung sekaligus menjadi unique factor bisnis Anda.

2. Latar Belakang Bisnis/ Perusahaan

Disini Anda bisa menuliskan data-data perusahaan anda, baik itu nama, alamat, bidang pekerjaan, struktur organisasi bisnis dan lain-lain.

Selain data perusahaan, data para pendiri juga akan dimasukkan disini. Hal ini berfungsi agar pada calon investor mengenal siapa saja orang yang akan mereka ajak bekerja sama.

BACA JUGA: Simak 5 Tools Gratis Mencari Ide Bisnis di Internet

3. Analisa Pasar dan Strategi Pemasaran

Pada poin ketiga ini, Anda sudah harus mulai membahas potensi bisnis yang akan didirikan berdasarkan data-data yang Anda kumpulkan. Baik itu data hasil kumpulan sendiri, atau data hasil riset orang lain.

Usahakan se-ilmiah mungkin dan rasional, gunakan kalkulasi yang dapat dimengerti secara sederhana. Jangan over-promised sehingga mengada-ada, tetapi jangan juga under-promised yang membuat calon investor Anda kabur.

Disini, Anda bisa memasukkan beberapa poin dibawah ini:

  • Gambaran market
  • Target market
  • Trend perkembangan market yang disasar
  • Proyeksi bisnis melihat perkembangan market

Untuk ‘Strategi Pemasaran‘, anda harus jabarkan apa saja channel yang akan digunakan agar bisnis Anda bisa melalui 3 stage bisnis yang sehat; Known—Bought—Recommend & Admired.

Apa maksud ketida stage tersebut?

Maksudnya adalah, pertama-tama bisnis Anda tentu harus dikenal terlebih dahulu. Bagaimana bisa mendapatan pembelian jika masih banyak yang belum kenal bisnis Anda?

Lalu setelah dikenal, dibeli. Lewat strategi pemasaran yang tepat, masyarakat yang mengetahui Bisnis anda akan terkonversi menjadi calon customer. Hingga pada akhirnya berujung ke pembelian.

Setelah dibeli (bought) lalu bagaimana? Apa ditinggalkan saja? Tidak! Anda harus menjalin komunikasi dengan customer lewat kritik & saran. Sehingga customer menemukan bahwa Bisnis anda berkualitas, dan layak untuk direkomendasikan kepada kenalannya.

Jika proses itu berlangsung terus-menerus, maka bukan tidak mungkin akan muncul para ‘fans’ yang menyukai produk Anda, baik itu produk ataupun service. Disini, sampailah konsumen anda di tingkatan admired.

4. Analisa Proses Produksi

[img.3]proses-produksi
Courtsey of Pixabay.com
Pada bagian ini, Anda harus menjabarkan bagaimana proses produksi sebuah produk pada bisnis anda. Jika produk yang bisnis anda hasilkan berupa produk fisik, jelaskan alur pembuatannya mulai dari bahan mentah, pembuatan atau penyusunan & pemasangan, hingga finishing.

Jika produk anda berupa jasa atau service, jelaskan bagaimana client anda mengajukan masalahnya hingga diselesaikan oleh tim-tim yang ada di perusahaan anda.

Menghadirkan penjelasan di atas lewat infografik boleh jadi sebuah nilai lebih pada bisnis plan Anda. Karena dengan begitu calon investor akan lebih paham gerak alur proses produksinya.

Tidak hanya alur proses produksi, setelahnya Anda perlu menjelaskan bagaimana strategi agar produksi bisnis anda berkembang. Entah itu dengan pengadaan orang/ tim atau mesin yang mempermudah pengerjaan namun meningkatkan jumlah produksi atau kualitas jasa / service.

5. Analisa Sumber Daya Manusia (SDM)

Setelah proses produksi ditelaah, kini saatnya menganalisa SDM yang bisnis Anda perlu miliki.

Siapa saja yang perlu ada di tim anda, agar bisnis Anda bisa berjalan sebagaimana mestinya. Biasanya pencarian SDM ini dibagi menjadi 2 bagian, ada yang memfokuskan kepada ilmu dan pengetahuan, dengan yang memfokuskan kepada keterampilan atau skill.

Tuliskan berapa orang yang diperlukan pada tiap Divisi bisnis Anda. Rekomendasikan orang-orang yang tepat berada disana, rekan atau orang yang anda kenal baik jika ditempatkan pada Divisi tersebut.

Sebutkan kelebihan-kelebihannya, hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor Anda nantinya. Sehingga bisnis plan anda bisa berhasil di depan mereka.

6. Rencana Pengembangan Usaha

Berbeda dengan poin pada paragraf terakhir di poin ke-4, pada poin ke-6 ini anda harus menjelaskan bagaimana strategi pengembangan Bisnis anda, bukan hanya produksi saja.

Garis besar ekspansi bisnis, baik itu lewat variasi produk untuk mengakuisisi niche baru, atau penambahan cabang untuk melebarkan capaian produk dimana-mana.

Anda juga bisa menjelaskan usaha internal perusahaan untuk pengembangan bisnis, baik lewat penghematan atau peningkatan kinerja SDM.

7. Pemanfaatan Teknolosi Informasi

Karena perkembangan IT sekarang ini, bagian ini perlu dibahas sendiri agar lebih terfokus. Disini Anda bisa membahas bagaimana teknologi-teknologi yang sudah ada ini dapat mengembangkan Bisnis Anda ini.

Anda bisa meminta tim yang paham tentang Digital Marketing untuk membahasnya disini, ataupun gadget-gadget yang diperlukan agar aktivitas bisnis terlaksana.

Pada bagian bisnis plan ini, saatnya Anda menyisipkan keperluan alat-alat seperti laptop, komputer Desktop, tab, microphone dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Ide Bisnis Rumahan yang Asyik untuk digeluti Anak Anda

8. Analisa Cash-flow Bisnis

Pada poin ini, kita sebagai pemilik Bisnis akan mencoba merencanakan arus keuangan bisnis dimana target perusahaan adalah mendapatkan profit.

Disini Anda harus melakukan budgeting terhadap berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan produksi, lalu menentukan margin-pricing yang tepat agar angka yang didapatkan worthed dan tidak dirasa sia-sia.

Selain itu, target sales juga akan Anda tetapkan disini. Bagaimana sebuah angka harus dicapai untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi.

Misal;

  • Jika target revenue per bulan adalah 100 juta, berapa jumlah sales yang harus dicapai?
  • Jika per produk profit didapat sebesar 100 Ribu, berapa jumlah sales per bulan harus dicapai?
  • Jika per produk profit sebesar 100 Ribu, berapa harga jual yang harus dipasang?
  • Berapa biaya produksi?
  • Berapa biaya maintenance? dll.

Jawaban;

  • Harga produksi ternyata 150 Ribu, maka harga ditetapkan sebesar 250 Ribu agar profit 100 Ribu.
  • Per bulan, harus menghasilkan penjualan sebesar 1000 pcs, agar tercapai revenue sebesar 100 Juta.
  • Nanti revenue tersebut akan berkurang karena budget maintenance bulanan, seperti kantor, listrik, perawatan, dll.

Contoh diatas berlaku jika bisnis Anda bergerak pada produksi barang, lalu bagaimana jika jasa? Maka perbandingannya adalah berapa lama pengerjaan proyek client bisa diselesaikan untuk mendapatkan revenue stabil per bulannya.

Perhitungannya akan beda, namun pada dasarnya konsepnya sama.

9. Analisa Dampak dan Resiko Usaha

[img.4]dampak-resiko-bisnis
Courtsey of Pixabay.com
Terakhir, dalam bisnis plan Anda harus disertakan apa pengaruh berdirinya Bisnis anda terhadap faktor-faktor yang Anda pilih.

Misalnya pada bisnis perumahan, apakah ada dampak negatif kepada lingkungan? Bagaimana pencegahannya? Bagaimana pula dampak positifnya?

Atau pada bisnis jasa konsulting Bisnis, apa dampak positifnya? Misalnya memajukan UKM lokal, makin banyak pengusaha-pengusaha lokal tumbuh besar dan dapat menyerap tenaga kerja serta produktivitas kawasan berkembang, dan lain sebagainya.

Lalu jika ada resiko disaat berjalannya bisnis, bagaimana antisipasinya? Itu semua dijelaskan pada bisnis plan Anda.

Analisa dengan SWOT

Ada cara menganalisa Bisnis yang terkenal, yaitu bernama S.W.O.T. Sebuah singkatan dari Strength-Weakness-Opportunities-Threats.

Strength yang artinya adalah ‘Kekuatan’ dapat dipakai untuk menjelaskan keunggulan yang dimiliki tim dalam pengembangan Bisnis. Baik itu skill, jaringan atau pengetahuan yang lebih unggul dibandingkan SDM pada bisnis lain yang serupa.

Disini, anda juga bisa memasukkan keunggulan produk Anda diantara bisnis serupa. Bisa berupa kualitas produk, packaging, kelengkapan fitur software, daya tahan, dan lain-lain.

Bagusnya service atau pelayanan bisnis kita juga dapat jadi unggulan dibandingkan yang lainnya.

Weakness yang berarti ‘Kelemahan’, menjelaskan kelemahan yang bisnis kita hadapi. Misalnya belum adanya kantor tetap, meski memiliki skill namun belum melalui proses sertifikasi professional, dan lain sebagainya.

Menganalisa kelemahan ini bukan untuk dibiarkan, justru dilakukan agar ada proses perbaikan lewat treatmenttreatment yang dilakukan oleh leader ataupun investor nantinya.

Opportunities yang berarti ‘Peluang’, menjelaskan hal-hal yang membuat Bisnis anda punya peluang berkembang dengan baik. Seperti pasar yang sedang banyak demand, atau trend yang memuncak hingga banyaknya anak-muda yang tech-savvy.

Semua faktor-faktor diatas harus Anda jelaskan agar investor paham bahwa Bisnis yang anda tawarkan ini sangat potensial hasilnya.

Threats yang artinya ‘Hambatan’, membantu investor untuk mengetahui hambatan-hambatan yang paling banyak ada pada faktor eksternal dalam memajukan Bisnis anda. Misalnya pasar saham yang tidak stabil, kondisi sosial-politik yang tidak mendukung, dan lain sebagainya.

Hambatan-hambatan ini harus disikapi dengan pencegahan-pencegahan yang cukup, karena datangnya dari eksternal, maka tantangannya juga lebih besar.

Pentingnya Bisnis Plan Berfungsi sebagai Gambaran Rencana Bisnis Anda

[img.5]ceklist-bisnis-plan
Courtsey of Pixabay.com
Memang sebuah Bisnis bisa dimulai cukup dengan ACTION saja, namun dengan perencanaan yang matang maka Anda bisa menetapkan target-target pencapaian Bisnis anda.

Selain itu, tim Bisnis disaat perjalanan Bisnis akan bisa melihat rujukan rencana arah bisnis lewat bisnis plan yang dibuat di awal perjalanan.

Mendapatkan approval pendanaan sebenarnya hanyalah Bonus saja, tapi yang terpenting adalah Tujuan serta Visi & Misi perusahaan bisa tergambar dengan lengkap disana. (Raf)

SEBARKAN KE TEMAN-TEMANMU & BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI! :)

Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.