HomeTips

Bagaimana Saya Mem-Validasi Bisnis dengan 4 Poin Ini

Bagaimana Saya Mem-Validasi Bisnis dengan 4 Poin Ini
Like Tweet Pin it Share Share Email

Saya akan bicara jujur.

Untuk sampai di posisi sekarang ini, saya menempuh banyak cara sebelum menemukan bidang bisnis yang akhirnya saya fokus garap.

Pengambilan keputusan tadi tidak sebentar, bertahun-tahun lamanya. Pun setelah berlalu, masih ada potensi perubahan atau shifting terhadap fokus bidang bisnis yang saya tekuni.

Saya yakin semua Pebisnis mengalami saat-saat seperti tadi, mencoba apa saja yang memiliki potensi income untuk sekedar memenuhi kebutuhan, atau hingga mencapai kestabilan karir.

Dari bertahun-tahun yang saya pelajari, beberapa insight saya simpulkan.

Dan insight ini bisa Anda juga terapkan dalam memutuskan bidang bisnis apa yang akan digeluti nanti.

Proses Penentuan Fokus Bisnis

[img.2] fokus-bisnis
Courtsey of Pixabay.com
Memang para Pebisnis populer di dunia punya banyak sekali bidang bisnis. Tapi semua itu mereka lakukan setelah mendapatkan formula tepat lewat satu bidang bisnis.

Perusahaan Samsung memulai kerajaannya lewat perdagangan ritel, hingga kini membesar baru mereka menjajaki dunia teknologi dan berhasil.

BACA JUGA: “Step by step” Memulai Bisnis Baju Anda Sekarang Juga!

Tanpa banyak diketahui, Samsung pun punya banyak bidang bisnis di berbagai lini mulai dari laboratorium riset, militer, dan sebagainya.

Bagaimana saya mem-validasi bisnis yang profitable?

Ada beberapa metode yang saya lakukan,

1. Bisnis tersebut menghasilkan Profit

Ya! Terlihat sederhana ya? Tapi memang inilah kenyataannya. Apapun bisnis yang saya pilih awalnya, saya analisa dulu apakah bisa menghasilkna profit?

Maksud profit disini adalah uang yang kita dapatkan, lebih besar dari uang yang kita keluarkan (untuk promosi misalnya). Atau bahkan saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun.

Maka dari situ, lahirlah sebuah Blog atau Portal Bisnis online yang dari sana saya memasang adsense, iklan produk, affiliasi, dll.

Tapi berapa lama waktunya? Ini tentu berbeda-beda setiap orang.

Untuk membangun Blog ini, saya membutuhkan 2 tahun untuk bisa menghasilkan ‘Passive profit’ yang cukup.

Ini cenderung lama, karena target saya adalah ‘Passive profit’ lewat adsense.

Tapi jika Anda ingin lebih cepat, anda bisa membuat Toko Online dengan pemasaran via social-media atau website affiliasi.

2. Saya kenal dengan yang Expert di bidang Bisnis tersebut

Ini poin krusial satu lagi, dan mungkin paling krusial diantara poin lain.

Mengapa ini jadi pertimbangan penting?

Karena dengan mengenal para expert, maka Anda bisa belajar langsung denganya. Terlebih lagi jika itu sahabat karib Anda, dekati dan jangan gengsian! 😀

BACA JUGA: Mengapa Pekerjaan Kantor diperlukan untuk Anda yang belum Siap Memulai Bisnis

[img.3] community-group
Courtsey of Pixabay.com
Saya kenal dengan komunitas Adsense, komunitas affiliate, lalu Toko online. Benar-benar orang yang fokus ke bidang-bidang tersebut.

Lalu apakah saya tidak fokus karena mengenal ketiganya? Bisa iya bisa tidak.

Tapi saya bisa pastikan kalau saya lebih banyak mendalami 1 bidang bisnis, dibanding 2 lainnya. Ada porsi yang lebih besar.

3. Sesuai Minat dan Sumber Daya

Minat pasti Anda paham kan? Jika anda bisnis budidaya Lele, tapi Anda tidak suka dengan bau amis ikan dan berbagai hal ‘menjijikan’ lainnya, maka Anda tidak minat di bidang tersebut.

Atau ingin membuat portal Online, tapi baru beberapa hari saja sudah malas update artikel dan tulisan. Maka minat sudah pasti poin penting yang harus Anda ketahui.

Lalu apa maksudnya Sumber Daya? Bahasa Inggrisnya yaitu ‘resource’. Ketika anda ingin bisnis Online, maka Anda perlu laptop, koneksi internet, kuota, dll. Itu adalah Sumber Daya yang Anda perlukan.

Tapi jika bisnis Anda adalah Event Organizer, maka Sumber Daya yang Anda butuhkan adalah networking, database vendor, supplier, penyedia jasa, dll. Itulah Sumber Daya Anda.

4. Berkembang atau Tidak Anda di bidang Bisnis tersebut

Ini adalah poin terakhir yang merupakan hasil final perjalanan mencari bidang bisnis pilihan. Yaitu, berkembang-tidaknya Anda dan Bisnis anda.

Banyak sekali Pebisnis yang menjalankan bisnis tanpa berdampak kepada dirinya. Lebih baik-kah? Lebih bisa membantu-kah?

Padahal dalam berbisnis, kita perlu tujuan agar diri kita dan Bisnis pun berkembang ke arah yang lebih besar.

Dari untuk kepentingan pribadi, ke kepentingan masyarakat. Dari kepentingan masyarakat, ke kepentingan Negara. Serta dari kepentingan Negara, ke kepentingan Dunia.

Inilah nilai yang dimiliki Entrepreneur kelas Dunia.

Mark Zuckerberg ingin membantu masyarakat Dunia berkomunikasi tanpa sekat, lahirlah Facebook untuk kepentingan Dunia. Elon Musk ingin menciptakan energi ramah teknologi lingkungan untuk semua warga, lahirlah Tesla untuk kepentingan Dunia.

Mereka semua memang berangkat dari kepentingan pribadi. Tapi seiring berjalannya waktu, tujuan serta visi pribadi tersebut bergeser menjadi visi untuk Dunia yang lebih baik. (Raf)

SEBARKAN KE TEMAN-TEMANMU & BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI! :)

Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.