Menambah wawasan kita terhadap ilmu pemasaran sebenarnya tidak selalu harus berkutat dengan teori-teori rumit, trial-error serta formula-formula yang diberikan oleh senior Salesman pada buku-buku marketing.
Terkadang pembelajaran yang paling mengena justru ada di sekeliling kita sehari-hari, yaitu berada di pusat perbelanjaan.
Pernahkah Anda berbelanja disalah satu supermarket, saat anda mencari barang ada seorang SPG cantik yang menawarkan sample gratis produk mereka?
Apakah anda tertarik dan mencobanya?
Mungkin anda menanggapinya, mungkin juga tidak. Biasanya kita kurang menanggapi saat produk yang ditawarkan tidak atau belum kita butuhkan. Sebaliknya jika saat itu kita perlu, pasti akan segera mencoba dan tanya-tanya ke SPG cantik tadi.
Tapi sekalipun anda tidak terlalu membutuhkan, kadang anda pun mencobanya karena produk tersebut gratis, menarik dan tidak terlalu merepotkan. Maksudnya tidak merepotkan adalah SPG tidak menanyakan Nama dan kontak kita, jadi hanya sebatas agar kita mencoba produk tadi saja.
Baca Juga: Ketahui 4 Strategi Pemasaran di Media Sosial Ini!
Pengamatan saya, dari segala sample produk yang paling diminati adalah sample dari produk makanan. Sifat manusia yang membutuhkan cemilan saat waktu luang, ditambah sifatnya yang Gratis jadi penarik yang kuat.
Tapi menerapkan strategi sampeling produk makanan seperti diatas perlu cara yang tepat. Karena jika tidak benar salah-salah malah menjatuhkan produk anda.
![[img.2] Strategi Pemasaran Produk Makanan di Supermarket](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2015/09/wpid-20150526_194948-1024x576.jpg)
Ketahui 3 Strategi Pemasaran Produk Makanan Ini agar Pemasaran Anda Selangkah di Depan
Dari kejadian diatas tadi kita sebenarnya sudah dapat belajar sesuatu dari SPG cantik tadi dalam melakukan strategi pemasaran produk makanan miliknya. Apa saja itu? Mari bahas satu-per-satu dibawah ini.
1. Target Pemasaran yang Pas
Menawarkan produk makanan kepada orang yang tidak ingin, tidak lapar, tidak sesuai selera atau bahkan alergi bisa merusak produk kita.
Maka ada baiknya ketahui orang yang anda tawarkan di supermarket tersebut, apakah mereka sedang tidak menginginkan makanan? Sakit flu? Atau alergi dengan rasa dan wangi tertentu? Ketahuilah dengan bertanya kepada mereka.
2. Beda Target Konsuman, Beda Pelayanan
Ketika seorang SPG cantik mencoba menawarkan ke anak kecil, pasti akan sangat berbeda dengan menawarkan kepada orang dewasa. Bahasa yang digunakan, outfit yang dikenakan (tentu menghadapi anak kecil harus berpakaian sopan bukan?), intonasi, gesture dan sebagainya.
Langkah kedua ini adalah langkah berikut setelah menentukan target pasar, yaitu meng-segmentasikan pasar. Jadi disini akan dikelompokkan target pasar yang tadinya meluas (abroad) menjadi spesifik.
3. Sesuaikan dengan Kondisi Produk
Saat menawarkan sample produk Es Krim rasa mangga, tentu produsen harus mengetahui kondisi stock produk tersebut. Mengapa hal itu berkaitan? Coba bayangkan, apa yang terjadi saat konsumen yang mencoba sample Es Krim rasa mangga tadi mencari produknya, namun ternyata stock kosong? Kecewa bukan?
Hal ini juga termasuk dengan kondisi kualitas produk. Berikan informasi yang benar-benar terhadap produk makanan yang kita tawarkan. Jangan bilang kalau Es Krim rasa mangga tadi bisa berubah jadi rasa jeruk kalau yang makan berpikir jeruk, itu mengada-ada.
Baca Juga: Usaha Modal Kecil untung Besar? Belajar dari Pak Junaidi
![[img.3] Treatment Terhadap Produk Makanan](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2015/09/stiril-tools-819719_1280-1024x682.jpg)
![[img.3] Treatment Terhadap Produk Makanan](https://plaza-bisnis.com/wp-content/uploads/2015/09/stiril-tools-819719_1280-1024x682.jpg)
Treatment Khusus yang Harus diperhatikan Pada Produk Makanan
Memilih bisnis makanan memang berbeda dengan bisnis lainnya yang cenderung tidak rumit dengan treatment produk. Namun ditekankan ini berbeda dengan kuliner, walaupun masih bisa dianggap sama karena sama-sama panganan.
Produk makanan kemasan sangat rentan kadaluarsa, maka pendataan waktu barang masuk dan keluar sudah tentu jadi kewajiban. Hal ini berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen agar konsumen mendapatkan yang terbaik dari produk kita.
Strategi pemasaran produk makanan yang baik harus mengintegrasikan ketiga elemen berikut, yaitu: Pendataan produk, delivery penawaran dari frontliner (SPG, usher, hingga front officer), serta manajemen kualitas terhadap produk kita.
Belum lagi jika produk kita merupakan produk makanan yang baru launching, ini memerlukan strategi khusus lainnya.
Dengan manajemen strategi seperti itu, kita berarti telah berupaya memberikan yang terbaik dari produk kita kepada konsumen kita nantinya. (Raf)
SEBARKAN KE TEMAN-TEMANMU & BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI! :)
artikel nya luar biasa dan saya bisa terinirasi u menerapkan strategi pemasaran , sip